Selasa, 28 September 2021

Urgensi Computational Thinking bagi Siswa di Sekolah

Dalam rangka menyiapkan generasi penerus yang berdaya saing di era ekonomi digital seperti saat ini, penguasaan kecakapan Berpikir/Pemikiran Komputasi atau Computational Thinking (CT) sebagai salah satu teknik penyelesaian masalah, menjadi sangat penting di masa sekarang. CT mengajarkan siswa bagaimana berpikir seperti cara ilmuwan komputer berpikir, untuk menyelesaikan permasalahan di dunia nyata.

Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan berpikir/pemikiran komputasi atau Computational Thinking? Mudahnya, berpikir/pemikiran komputasi atau Computational Thinking adalah “cara berpikir (atau memecahkan masalah) seperti seorang ilmuwan komputer.” Dengan kata lain, Computational Thinking adalah adalah sebuah metoda pemecahan masalah dengan mengaplikasikan/melibatkan teknik yang digunakan oleh software engineer dalam menulis program.



Berpikir/pemikiran komputasi tidak berarti berpikir seperti komputer, melainkan berpikir tentang komputasi di mana sesorang dituntut untuk: 1. memformulasikan masalah dalam bentuk masalah komputasi dan 2. menyusun solusi komputasi yang baik (dalam bentuk algoritma) atau menjelaskan mengapa tidak ditemukan solusi yang sesuai.

Terdapat beberapa metode berpikir komputasi/computational thinking dalam memecahkan masalah, antara lain :

Decomposition : Memecah-mecah masalah menjadi lebih kecil dan sampai ke pokok sebuah masalah hingga kita menyelesaikan suatu masalah tersebut dapat menyelesaikannya satu persatu dan mengidentifikasi perbagian darimana masalah itu datang.

Pattern Recognition : Mencari pola, biasanya didalam sebuah masalah terdapat pola pola tertentu untuk memecahkannya disitu kita dituntut mengetahui sendiri bagaimana pola tersebut.

Abstraksi : Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Biasanya dengan melihat karakteristik umum dan juga membuat model suatu penyelesaian.

Algorithm : Mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama.

Mengapa perlu mengajarkan Computational Thinking?

Berpikir/pemikiran komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya, bukan hanya untuk menyelesaikan masalah seputar ilmu komputer saja, melainkan juga untuk menyelesaikan berbagai masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan teknik ini para siswa akan belajar bagaimana berpikir secara terstruktur, seperti halnya ketika para software engineer menganalisa kebutuhan dan merencanakan pengembangan software.

Teknik berpikir Computional Thinking sebagai sebuah pendekatan sangat penting dikuasai para siswa untuk membantu mereka menstrukturisasi penyelesaian masalah yang rumit. Dimana kecakapan complex problem solving dan berpikir kritis ini merupakan dua keahlian terpenting yang diperlukan pada masa mendatang menurut World Economic Forum. Dengan menguasai kecakapan ini maka para siswa akan lebih siap dalam bertahan dan bersaing di masa mendatang, di era dimana akan hilangnya beberapa profesi yang ada dan era dimana muncul profesi baru.

Cara mengimplementasikan Computational Thinking adalah dengan memahami masalah, mengumpulkan semua data, lalu mulai mencari solusi sesuai dengan masalah. Dalam Computational Thinking,ada yang disebut dengan dekomposisi yaitu kita memecah suatu masalah yang komplek menjadi masalah-masalah yang kecil untuk diselesaikan. Computational Thinking sebagai pendekatan pembelajaran dapat disandingkan dengan pendekatan dan metode lain seperti Pembelajaran Berbasis Proyek atau Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Based Learning) dalam pembelajaran sains.

Program Unggulan Kemenag

Sesuai tulisan artikel yang terdapat pada laman Pendis, pendis.kemenag.go.id menyebutkan bahwa Computational Thinking menjadi program unggulan Kemenag. Pentingnya kemampuan berpikir komputasional dalam kegiatan pembelajaran itu disampaikan Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Muhammad Ali Ramdhani disampaikan pada Rapat kerja Nasional (Rakernas) Kemenag RI, Selasa (06/04/2021). “Computational thinking merupakan salah satu program prioritas Kemenag yang berada di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang bertujuan untuk membangun cara berpikir siswa agar memiliki kemampuan untuk melakukan dekomposisi dari berbagai persoalan, ” Ujar beliau yang juga merupakan Guru besar Teknologi Informatika.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain menegaskan ketika bicara kompetensi siswa, maka tidak akan terlepas dari kemampuan guru dalam mengajar. Menurutnya, tantangan mulai dari munculnya era internet of things (IOT), menuntut guru untuk tidak hanya kreatif terkait materi ajar, tapi juga inovatif pada metodologi pengajaran. Dikatakan Zain, penerapan CT di madrasah untuk memantik cara bernalar peserta didik dalam belajar, sehingga kedepannya dapat mendongkrak angka PISA kita.  “Berpikir logik, sistematis dan sustainable sangatlah penting sebagai bekal bagi anak-anak kita,” ujar Zain. 

maka sehubungan dengan informasi di web tersebut, berarti Computational Thinking (CT) sudah menjadi Program unggulan kemenag yang tentunya akan menjadi materi pada Mata Pelajaran yang ada di Madrasah-madarasah selaku naungan Kementerian Agaman (Kemenag). 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar